Sejarah
Cobit
Cobit merupakan sebuah framework yang dikembangkan oleh ISACA
( Information Systems Audit and
Control Association ). Berikut perjalan waktu perkembangan Cobit :
1. 1996 : ISACA (Information
Systems Audit and Control Association ) merilis sebuah rangkaian
alat pengendalian objektif untuk aplikasi bisnis, yaitu COBIT 1.0.
2. 1998 : COBIT 2.0 rilis yang dilengkapi dengan
rangkaian alat implementasi dan pengendalian objektif level tinggi yang detail.
3. 2000 : COBIT 3.0 dirilis dengan menyertakan panduan
bagi manajemen.
4. 2002 : Sarbanes – Oxley Act ditetapkan sebagai
peraturan atau hukum foderal Amerika yang memberikan dampak pada meningkatnya
penggunaan COBIT di Amerika.
5. 2003 : Muncul versi online dari COBIT.
6. 2005 : COBIT 4.0 rilis
8. 2012 : COBIT 5.0 rilis, merupakan integrasi dari COBIT
4.1, Val IT 2.0 dan Risk IT frameworks, dan juga menghilangkan secara
signifikan terkait bisnis model untuk informasi keamanan dan ITAF. Kemudian
pada bulan desember dirilis tambahan ( add – on ) dokumen terkait informasi
keamanan.
9. 2013 : Rilis add – on kedua untuk COBIT 5.0 untuk
asuransi.
Pengertian Cobit
COBIT (Control Objectives for Information and
Related Technology) merupakan audit sistem
informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA)
dan IT Governance Institute (ITGI)
pada tahun 1992.
Cobit adalah sekumpulan dokumentasi best
practices untuk IT Governance yang dapat membantu auditor, pengguna
( user ), dan
manajemen, untuk menjembatani gap antara risiko bisnis, kebutuhan control dan
masalah – masalah teknis IT.
COBIT bisa diartikan sebagai
tujuan pengendalian informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar
pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan dan dipromosikan
oleh IT Governance Istetute.
Pedoman COBIT memungkinkan
perusahaan untuk mengimplementasikan pengelolah TI secara efektif dan pada
dasarnya dapat diterapkan di seluruh organisasi. Khususnya, komponen manajemen
COBIT yang berisi sebuah respon kerangka kerja untuk kebutuhan manajemen bagi
pengukuran dan pengendalian TI dengan menyediakan alat-alat untuk menilai dan
mengukur kemampuan TI perusahaan untuk 34 proses TI.
COBIT Framework adalah standar kontrol yang
umum terhadap teknologi informasi, dengan memberikan kerangka kerja dan kontrol
terhadap teknologi informasi yang dapat diterima dan diterapkan secara
internasional.
Maksud
dari Cobit
Maksud
utama dari COBIT :
1. Menyediakan
kebijakan yang jelas dan praktik – praktik yang baik untuk IT governance dalam
organisasi tingkatan dunia.
2. Membantu senior
management memahami dan memanage resiko – resiko terkait dengan TI. Cobit
melaksanakannya dengan menyediakan satu kerangka IT governance dan petunjuk
control objective rinci untuk management, pemilik proses business, users, danauditors.
Kerangka
Kerja Cobit
COBIT menyediakan referensi best business practices yang
mencakup keseluruhan proses bisnis perusahaan dan memaparkannya dalam struktur
aktivitas-aktivitas logis yang dapat dikelola serta dikendalikan secara
efektif.
Secara keseluruhan konsep framework COBIT dapat dilihat dari
3 sudut pandang, yaitu:
1. Kriteria Informasi
2. Sumber daya TI
3. Proses TI
1. Kriteria Informasi
Untuk memenuhi tujuan bisnis, informasi perlu memenuhi
kriteria tertentu, adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT,
yaitu sebagai berikut:
1) Effectiveness (Efektivitas). Informasi yang
diperoleh harus relevan dan berkaitan dengan proses bisnis, konsisten dapat
dipercaya, dan tepat waktu.
2) Effeciency (Efisiensi). Penyediaan informasi melalui
penggunaan sumber daya (yang paling produktif dan ekonomis) yang optimal.
3) Confidentially (Kerahasiaan). Berkaitan dengan proteksi
pada informasi penting dari pihak-pihak yang tidak memiliki hak otorisasi/tidak
berwenang.
4) Intergrity (Integritas). Berkaitan dengan keakuratan
dan kelengkapan data/informasi dan tingkat validitas yang sesuai dengan
ekspetasi dan nilai bisnis.
5) Availability (Ketersediaan). Fokus terhadap
ketersediaan data/informasi ketika diperlukan dalam proses bisnis, baik
sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ini juga terkait dengan pengamanan
atas sumber daya yang diperlukan dan terkait.
6) Compliance (Kepatuhan). Pemenuhan data/informasi yang
sesuai dengan ketentuan hukum, peraturan, dan rencana perjanjian/kontrak untuk
proses bisnis.
7) Reliability (Handal). Fokus pada pemberian informasi
yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan perusahaan dan pemenuhan
kewajiban mereka untuk membuat laporan keuangan.
2. Sumber daya TI
Sumber daya TI ialah sumber daya yang berkaitan dengan
teknologi informasi. Adapaun sumber daya yang terdapat dalam COBIT meliputi:
Ø Organizations – People
Ø Application System
Ø Technologies
Ø Facilities
Ø Data
Contoh Kasus
Domain : Delivery and Support
Kasus : KPPN Surabaya II
Rumusan Masalah
·
Bagaimana
panduan audit (tujuan, ruang lingkup, acuan, penanggung
jawab audit, prosedur audit, audit checklist,
serta form temuan)
pengelolaan lingkungan fisik TI pada KPPN Surabaya II
yang sesuai
dengan standar COBIT 5.
Batasan Masalah
·
Panduan
audit SI/TI disusun berdasarkan standar COBIT 5 domain
DSS01.04 (Manage the environment),
DSS01.05 (Manage facilities), dan
DSS05.05 (Manage physical access to IT
assets). Domain COBIT 5 yang
digunakan merupakan domain yang sesuai dengan
pengendalian
keamanan fisik dan lingkungan pada KMK
479/KMK.01/2010.
·
Dokumen
panduan audit SI/TI berupa penjelasan mengenai tujuan,
ruang lingkup, acuan dan penanggung jawab
audit, prosedur audit, audit
checklist, serta form temuan audit.
·
Dokumen
panduan audit ini dikhususkan untuk KPPN Surabaya II,
sehingga di dalamnya nanti akan menjelaskan
hal-hal khusus yang
berkaitan dengan lingkungan fisik KPPN
Surabaya II yang tidak dimiliki
KPPN lainnya.
Defini Audit
·
Audit
adalah suatu proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh
bukti audit dan mengevaluasi secara objektif untuk menentukan sejauh mana
criteria audit telah dipenuhi.
·
Sedangkan
audit teknologi informasi merupakan proses pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti
untuk menentukan apakah system computer yang digunakan telah dapat melindungi
asset milik organisasi, maupun menjaga integritas data, dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya
secara efesien (Weber, 1999).
COBIT 5
·
COBIT 5
terbagi ke dalam 2 area, yaitu governance dan manajemen.
·
Kedua
area ini terdiri dari 5 domain utama dan 37 proses, yaitu sebagai berikut
(ISACA, 2012):
1.
Governance
of Enterprise IT, terdiri dari domain :
Ø Evaluate, Direct and Monitor (EDM) – 5 proses
2.
Management
of Enterprise, IT terdiri dari domain :
Ø Align, Plan and Organise (APO) – 13 proses
Ø Build, Acquire and Implement (BAI) – 10
proses
Ø Deliver, Service and Support (DSS) – 6 proses
Ø Monitor, Evaluate and Assess (MEA) – 3 proses
Pengumpulan Data
·
Secara
fisik, gedung KPPN Surabaya II merupakan bagian dari Gedung Keuangan Negara
Surabaya II.
·
Gedung
Keuangan Negara Surabaya II terletak di jalan Dinoyo no.111 Surabaya.
·
GKN
Surabaya II memiliki luas area , dan dengan tahun perolehan 1996.
·
Kepala
Rumah Tangga GKN Surabaya II saat ini adalah Heyang Muhanan K, SH, MH yang
merangkap sebagai kepala Bagian Umum Kanwil X Direktorat Jendral Kekayaan
Negara Surabaya.
Pengumpulan Data (Cont’d)
·
Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Surabaya II merupakan instansi vertical
di lingkungan Direktorat Jendral Perbendaharaan Kementrian Keuangan Republik
Indonesia.
·
KPPN
Surabaya II merupakan bagian dari Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya II
·
KPPN
Surabaya II memiliki wilayah kerja di lantai 7 GKN
·
Karena
merupakan bagian dari GKN, maka beberapa asset yang terdapat di KPPN Surabaya
II, seperti daya listrik, lift, dan genset merupakan milik GKN
·
Server
utama dan server back up berada di ruang server dan dikelola oleh seorang
supervisor
·
Belum
terdapat adanya dokumentasi yang terstruktur
·
Pengelolaan
TI di KPPN Surabaya dilakukan oleh supervisor yang secara structural berada di
bawah Kepala Sub bagian Umum
·
Pengelolaan
TI di KPPN Surabya dan pendataan asset-aset TI KPPN Surabaya II menjadi
tanggung jawab staff pengelolaan Tata Usaha / Rumah Tangga (TU/RT)
·
Visi :
Menjadi pelaksana fungsi Bendahara Umum yang profesional, transparan dan
akuntabel untuk mewujudkan pelayanan prima.
·
Misi :
Ø Menjamin kelancaran pencairan dana APBN secara
tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah
Ø Mengelola penerimaan Negara secara
profesional dan akuntabel
Ø Mewujudkan pelaporan pertanggung jawaban APBN
yang akurat dan tepat waktu
Pengelolaan Lingk. Fisik didalam COBIT 5
·
Pada
COBIT 4.1, pengelolaan lingkungan fisik TI terdapat pada proses DS12, yaitu
manage the physical environment
·
Pada
COBIT 5, manage te physical environment telah digabung ke dalam beberapa proses
lain yaitu
Ø DSS01.04 Pengelolaan Lingkungan
Ø DSS01.05 Pengelolaan Fasilitas
Ø DSS01.05.05 Pengelolaan Akses Fisik ke Aset
TI
Pendifinisian Penanggung Jawab Tata Kelola TI
yang ada di COBIT dengan kondisi lapangan
·
Actor-aktor
utama berperan dalam pengelolaan lingkungan fisik TI di KPPN Surabaya II di
antaranya adalah :
1.
Kepala
Kantor
2.
Kepala
subbagian umum
3.
Staf
TU/RT
4.
Supervisor
·
Struktur
fungsional organisasi tersebut dipetakan terhadap aktifitas TI melalui
RACI-Chart (Responsible, Accountable, Consulted dan Informed)
Penyusunan Dokumen Panduan Audit
·
Pembuatan
Prosedur Audit
·
Pembuatan
Audit Checklist
·
Skala
Penilaian
·
Dokumen
Panduan Audit
Pembuatan Prosedur Audit
Prosedur-prosedur yang dihasilkan adalah sbb :
1. Prosedur-prosedur audit untuk proses
pengelolaan lingkungan, meliputi
a.
Identifikasi
resiko lingkungan dan human error
b.
Perlindungan
terhadap perangkat mobile dan perangkat diluar lokasi
c.
Penempatan
fasilitas ruang server
d.
Penempatan
fasilitas di dalam gedung KPPN Surabaya II
e.
Perangkat
keamanan lingkungan
f.
Sosialisasi
dan pelatihan keamanan lingkungan
g.
Rencana
kontingensi
h.
Kebersihan
dan keamanan ruang server
i.
Kebersihan
dan keamanan gedung KPPN Surabaya II
2. Prosedur-prosedur audit untuk proses pengelolaan
fasilitas, meliputi
a.
Penyediaan
tenaga listrik cadangan
b.
Pemeliharaan
c.
Sumber daya
listrik, air, dan komunikasi
d.
Keamanan
kabel
e.
Keamanan
area KPPN Surabaya II
f.
Keamanan
area server
g.
Manajemen
inside TI
h.
Pemeliharaan
computer server
i.
Pemeliharaan
personal computer (PC)
j.
Pemeliharaan
Printer
k.
Pemeliharaan
Scanner
l.
Analisi
perubahan area fisik
3. Prosedur-prosedur audit untuk proses
pengelolaan akses fisik ke asset TI, meliputi
a.
Pengelolaan
akses masuk ke ruangan server
b.
Pengelolaan
akses masuk ke ruangan selain front office
c.
Prosedur
audit pengelolaan akses pegawai ke ruangan KPPN Surabaya II
d.
Pengelolaan
buku tamu
e.
Perimeter
keamanan fisik
Pembuatan Prosedur Audit (Cont’d)
·
Setiap
prosedur akan diuraikan lagi menjadi langkah-langkah audit.
·
Sebagai
contoh, langkah audit untuk prosedur audit “identifikasi risiko
lingkungan dan human error”
1.
Tanyakan
dan periksa apakah risiko keamanan yang berkaitan dengan
bencana
alam dan kerusakan karena ulah manusia (human
eror) telah
diidentifikasikan?
(Lakukan pemeriksaan secara langsung terhadap
:
a.
Ketersediaan perangkat keamanan lingkungan,
seperti kunci (gembok)
dan tabung pemadam di setiap ruangan
b.
Ketersediaan petunjuk mengenai jalur evakuasi
dan adanya tangga
darurat untuk proses evakuasi personil KPPN
Surabaya II dari lantai 7
GKN.
c.
Ketersediaan UPS yang masih berfungsi dengan
baik untuk 2 komputer
server dan 46 unit PC untuk mengatasi risiko
pemadaman
d.
Ketersediaan
genset untuk cadangan sumber tenaga saat terjadi
pemadaman.
e.
Ketersediaan
alarm tanda bahaya saat terjadi bencana alam seperti
gempa bumi)
2.
Apakah identifikasi risiko di KPPN Surabaya II
telah didokumentasikan?
(Jika iya, mintakan dan periksa dokumen
tersebut apakah di dalamnya
telah dikualifikasikan berdasarkan jenis
risiko, prioritas, serta tindakan
pengamanan yang harus diambil)
Pembuatan Audit Checklist
·
Tahap
berikutnya adalah membuat audit
checklist berdasarkan
prosedur-prosedur audit yang ada.
·
Audit checklist ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :
Ø Audit Checklist Pengelolaan Lingkungan
Ø Audit Checklist Pengelolaan Fasilitas
Ø Audit Checklist Pengelolaan Akses Fisik ke Aset TI
Pembuatan Audit Checklist
·
Tahap
berikutnya adalah membuat audit
checklist berdasarkan
prosedur-prosedur audit yang ada.
·
Audit checklist ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :
Ø Audit Checklist Pengelolaan Lingkungan
Ø Audit Checklist Pengelolaan Fasilitas
Ø Audit Checklist Pengelolaan Akses Fisik ke Aset TI
Skala Penilaian
·
Penilaian
menggunakan skala Likert berdasarkan kesesuaiannya
dengan best
practices dalam COBIT 5, di mana nilai 1 menyatakan
sangat sesuai, hingga nilai 5 menyatakan
sangat tidak sesuai.
·
Audit
ini hanya menilai pemenuhan aktivitas dalam COBIT, apakah
prosedur yang ada telah sesuai dengan standar
atau tidak.
Dokumen Panduan Audit TI
Hasil dari penelitian ini berupa dokumen panduan audit
SI/TI yang di
dalamnya berisi hal-hal berikut ini :
·
Ikhtisar
dokumen panduan audit teknologi informasi
·
Kertas
kerja pemeriksaan utama audit teknologi informasi
·
Audit Checklist
Audit checklist ini terdiri dari tiga bagian, yaitu : Audit Checklist Pengelolaan
Lingkungan, Audit Checklist Pengelolaan Fasilitas, Audit
Checklist Pengelolaan Akses Fisik ke Aset TI
·
Prosedur
Audit
Terdapat sebanyak 26 prosedur audit dalam
proses pengelolaan lingkungan
fisik TI di KPPN Surabaya II, dengan
pembagian: Pengelolaan Lingkungan (9
prosedur), Pengelolaan Fasilitas (12
prosedur), Pengelolaan Akses Fisik ke
Aset TI (5 prosedur)
·
Kertas
kerja konsep temuan pemeriksaan
Verifikasi Dokumen Panduan Audit
• Verifikasi dokumen panduan audit dilakukan dengan
melakukan
pengecekan kelengkapan prosedur yang ada dengan
aktivitasaktivitas
dan proses-proses yang terkait dengan pengelolaan
lingkungan fisik TI di dalam COBIT 5.
Kesimpulan
·
Pembuatan
dokumen panduan audit lingkungan fisik TI ini dibuat dengan
mengacu pada COBIT 5, dan mencakup proses
pengelolaan lingkungan,
pengelolaan fasilitas, serta pengelolaan
akses fisik ke aset TI.
·
Pembuatan
dokumen panduan audit ini menghasilkan:
1.
Ikhtisar
dokumen panduan audit teknologi informasi
2.
Kertas
kerja pemeriksaan utama audit teknologi informasi
3.
Audit Checklist, yang terdiri dari tiga bagian.
4.
Prosedur
Audit sebanyak 26 dokumen prosedur dengan pembagian
sebagai berikut :
Ø Pengelolaan Lingkungan : 9 prosedur
Ø Pengelolaan Fasilitas : 12 prosedur
Ø Pengelolaan Akses Fisik ke Aset TI : 5
prosedur
5. Kertas kerja konsep temuan pemeriksaan
Daftar Pustaka
·
liapsa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/33214/Bab+8+-+COBIT.docx
·
IT
Governance Institute. 2007. COBIT 4.1. USA: IT Governance Institute.
·
/Audit_Sistem_Informasi_Apa_itu_Audit_Sistem_Informasi_Teknologi_Informasi
·
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34242-5210105012-Presentation.pdf
·
https://www.scribd.com/document/185589069/pengertian-cobit
Komentar
Posting Komentar