Tugas Soft Skill atau
Ilmu Sosial Dasar
Tulisan III
Point I Masyarakat
Perkotaan & Pedesaan
A. Pengertian Masyarakat
Sebelum kita bicara lebih lanjut masalah masyarakat,baik kita tinjau
terlebih dahulu tentang masyarakat.Menurut R.Linton:Seorang ahli antropologi
mengemukakan,bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup
lama hidup dan bekerjasama,sehingga meraka ini dapat mengorganisasikan dirinya
berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas
tertentu.
Mengingat banyaknya definisi masyarakat tersebut diatas,maka dapat
diambil kesimpulan,mbahwa masyarakat harus memiliki syarat-syarat sebagai
berikut:
a) Harus ada pengumpulan
manusia,dan harus banyak,bukan pengumpulan binatang.
b) Telah bertempat tinggal
alam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c) Adanya aturan-aturan
atau undang-undang yang mengtur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan
tujuan bersama.
Apabila kita berbicara tentang masyarakat,terutama jika kita mengemukakanya
dari sudut antropologi,maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat dua tipe
masyarakat:
Pertama,satu masyarakat kecil yang belum negitu kompleks,yang belum
mengenal pembagian kerja,belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat
dipelajari sebagai satu kesatuan.
Kedua,masyarakat yang sudah kompleks,yang sudah jauh menjalankan
spesialisasi dalam segala bidang,karena ilmu pengetahuan modern sudah
maju,teknologi maju,sudah mengenal tulisan,satu masyarakat yang sukar
diselidiki dengan baik dan didekati sebagian saja.
B. Masyarakat Perkotaan
Kota menurut definisi universal adalah sebuah area urban yang berbeda dari
desa ataupun kampong berdasarkan ukuranya,kepadatan penduduk,kepentingan atau
status hukum.
Beberapa definisi (secara etimologis) “kota”dalam bahasa lain yang
agak tepat dengan pengertian ini,seperti dalam bahasa Cina,kota artinya dinding
dan dalam bahasa Belanda kuno,tuiin,bisa berarti pagar.Jadi dengan demikian
kota adalah batas.Selanjutnya masyarakat perkotaan sering disebut juga urban
community,Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat
kehidupanya *cirri-ciri kehidupanya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
Ada beberapa ciri yamg menonjol pada masyarakat kota.yaitu:
a) Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus
dirinya sendiri tanpa harus bergantung padaorang lain.
c) Pembagian kerja diantara warga-warga kota
juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
d) Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga
desa.
e) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya
dianut masyarakat perkotaan,menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
f) Perubahan-perubahan
social tampak dengan nyata di kota-kota,sebab masyarakat kota biasanya lebih
terbuka dalam menerima hal-hal baru.
C. Perbedaan Desa dan Kota
Ada beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan
antara desa dan kota.Antara lain sebagai berikut
Ø Kota memiliki penduduk
yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
Ø Lingkungan hidup di
pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa
lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain
sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton
dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
Ø Kegiatan utama penduduk
desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian)
Ø Corak kehidupan social
di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di kota sangat
heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku
bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
Ø Sistem pelapisan social
di kota jauh lebih kompleks daripada di desa.
Ø Mobilitas (kemampuan bergerak)
social di kota jauh lebih besar daripada di desa.
Ø Bila terjadi
pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip kerukunan
inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan,
Ø Jumlah angkatan kerja
yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di
perkotaan.
D. Hubungan Desa-Kota,
hubungan Pedesaan-Perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama
sekali satu sama lain.Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya
terdapat hubungan yang erat,bersifat ketergantungan,karena diantara mereka
saling membutuhkan.Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan-bahan pangan seperti beras,sayur-mayur,daging dan ikan.Desa juga merupakan
sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota,misalnya saja
buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,perbaikan jalan raya dan
sebagainya.Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Namun demikian kedudukan yang tak seimbang tercermin dalam hubungan
structural fungsional antara desa dan kota,
E. Aspek Positif dan Negatif
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seharusnya
mengandung lima unsure yang meliputi:
a) Wisma
b) Karya
c) Marga
d) Suka
e) Penyempurnaan
Point II Masyarakat
Pedesaaan
A.Pengertian Desa/pedesaan
Yang di maksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan
sebagai berikut :
Desa adalah suatu kesatuan hokum di masa hokum di mana bertempat tinggal
suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Adapun yang menjadi cirri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
a.Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan lainya di
luar batas-batas wilayahnya.
b.Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan
c.Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian.
d.Masyarakat tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian , agama,
adat istiadat, dsb.
B. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Seperti di kemukakan para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih
dari 80% tinggal di pedesaan denga mata pencarian yang bersifat agraris.
Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya di pandang antara sepintas kilas
di nilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai.
Tapi sebetulnnya ketenangan masyarakat pedesaan itu hanyalah terbawa oleh
sifat masyarakat itu yang oleh Ferdinand Tonies di istilahkan dengan masyarakat
gemeinschaft (paguyuban). Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala
social yang sering di istilahkan:
a.konflik (pertengkaran)
b.Kontraversi (pertentangan
)
c.Kompetisi(persiapan)
C.Kegiatan Pada Masyarakat Pedesaan
Menurut Mubiyarto petani indonesia mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut:
a.petani itu tidak kolot,tidak bodoh atau tidak malas.mereka sudah
bekerja keras sebisa-bisanya agar tidak mati kelaparan.
b.sifat hidup penduduk desa atau para petani kecil(petani gurem)dengan
rata-rata luas sawah kurang lebih 0,5 ha yang serba kekurangan adalah “nrimo”(menyerah
kepada takdir)karena merasa tidak berdaya.
Point III Desa Ke Kota
A.Urbanisasi dan Urbanisme
A.Arti Urbanisasior sekunder
Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Dengan demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai
berikut:
Ø Terjadinya arus
perpindahan penduduk dari desa ke kota;
Ø Bertambah besarnya
jumlah tenaga kerja non agraria di sector tersier(jasa)
Ø Tumbuhnya pemukiman
menjadi kota
Ø Meluasnya pengaruh kota
di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi,social,kebudayaan,dan psikologis
B. Sebab-Sebab Terjadi
Urbanisasi
Pada dasarnya ada 3 hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi :
1.Adanya pertambahan penduduk secara alamiyah
2.Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota
3.Tertariknya pemukiman pedesaan kedalam lingkup kota, sebagai perkembangan
kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan
tersedianya kesempatan kerja
Faktor-faktor pendorong (push factors) adalah factor-faktor yang ada
pada masyarakat pedesaan sendiri mendorong penduduk desa untuk
meninggalkan daerah tempat kediamannya. Sedangkan factor-faktor penarik (pull
factors) adalah faktor-faktor yang ada di perkotaan dan mampu menarik penduduk
desa untuk pindah dan menetap di perkotaan.
Apabila dianalisa lebih jauh lagi, ternyata bahwa sebab-sebab yang
mendorong orang-orang desa untuk meninggalkan tempat tinggal asalnya adalah
sebagai berikut:
1.Timbulnya kemiskinan di pedesaan.
2.Penduduk desa,terutama kaum muda-mudi,merasa tertekan oleh adat istiadat
yang ketat,mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
3.Di desa-desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan.
4.Rekreasi,salah satu factor yang penting di bidang spiritual kurang
sekali,dan kalau ada pekembangannya sangat lambat.
5.Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain dari petani,misalnya
saja kerajinan tangan,menginginkan pasaran yang lebih luas bagi
hasil kegiatannya yang hanya dapat di peroleh di kota.
6.Kegagalan panen yang di sebabkan berbagai sebab
7.pertentangan dalam lingkup social,baik antar kelompok,antar golongan,agama
dll.
è Factor-faktor tersebut antara
lain:
1.penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan dan
lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.
2.Usaha untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai denganpendidikan
sebenarnya dilatarbelakangi oleh motif untuk mengangkat posisi social dengan
cara pergi ke kota dan bekerja disana.
3.Bagi orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu,kota memberi kesempatan
untuk menghindarkan diri dari control social yang terlalu ketat.
4.Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah
menjadi industri kerajinan,misalnya kerajinan membuat sepatu atau tas wanita.
5.Kelebihan modal dikota lebih banyak daripada di desa.
6.Pendidikan,terutama pendidikan lanjutan lebih banyak dikota dan lebih
banyak didapat.
7.Kota merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa
dengan sebaik-baiknya dan seluas-luasnya
8.Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan
merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari segala lapisan
masyarakat.
C.Akibat-Akibat
Urbanisasi
Hubungan antara desa dan kota bersifat timbal balik dalam arti baik desa
maupun kota keduanya pengaruh mempengaruhi. Selanjutnya proses urbanisasiakan
menimbulkan akibat lebih jauh lagi , antara lain:
1.Terbentuknya suburb (tempat-tempat pemukiman baru di pinggiran
kota,akibat perluasan kota).
2.Makin meningkatnya tuna karya,
3.pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah
perumahan.
D.Usaha-Usaha Menanggulangi Urbanisasi
berbagai tindakan tersebut akan di uraikan secara singkat di bawah ini:
1.Lokal jangka pendek
a).Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota .
b).Perbaikan kampong melarat.
c).membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek
plottownship.
d)Memperluas kesempatan kerja.
2.Lokal jangka panjang
Salah satu diantaranya adalah penyusunan masterplan (rencana induk),yaitu
himpunan rumusan tindakan-tindakan yang harus menjaga
sejumlah factor-faktor
3.Nasional jangka pendek
Pemerintah dapat mengatur masalah migrasi(perpindahan) penduduk dari
desa ke kota dengan peraturan perundang-undangan.
4.Nasional jangka panjang
Dalam perencanaan tingkat nasional dalam berbagai sector,proses urbanisasi
mendapat perhatiaan secukupnya.dalam rencana pengembangan kota misalnya saja
dapat direncanakan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a)pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru.
b)rencana pembangunan daerah
c)mengendalikan industrialisasi di kota-kota besar
E.Urbanisme
untuk membentuk definisi”urbanisme”harus ada criteria tertentu,dan ada yang
berpendapat sebagai berikut:
1.adanya golongan penduduk di kota
2.ada suatu system pendidikan
3.adanya suatu kekuasaan politik
4.ada golongan pedagang dan pelayanan.
Menurut King dan Culledge(1978),urbanisasi dapat dikenal melalui empat
proses utama keruangan(four major spatial processes)yaitu:
1.Adanya pemusatan kekuasaan pemerintah kota sebagai pengambil keputusan.
2.Adanya arus modal dan investasi untik mengatur kemakmuran kota dan wilayah
di sekitarnya.
3.Difusi inovasi dan perubahan yang berpengaruh terhadap aspek
social,ekonomi dll.
4.Migrasi dan pemukiman baru dapat terjadi apabila pengaruh kota secara
terus menerus masuk ke daerah pedesaan.
KESIMPULAN
1. Masyarakat pedeasaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan
bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang
hamper sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata
pencaharian dari sektor pertanian (agraris).Sedangkan masyarakat kota ialah
masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota,gaya hidup individual,jalan
pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adapt atau norma tertentu
2. Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota,namun
diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan,artinya
kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak
ada pasokan tenaga atau barang dari desa,begitu juga sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar